Ulfa Widya Lestari

Ulfa Widya Lestari
Aku suka sekali melihat momen saat matahari mulai terbenam. Senja itu begitu cepat berubah, memberikan pesona yang menghanyutkan, sebentar, lantas meninggalkan bumi dalam kelam. Gelapnya malam akan kulalui dengan penuh rancangan untuk hari esok, hingga matahari terbit datang dan menyapaku dengan sinarnya yang terang. ."

Tuesday, September 10, 2013

Kisah Guru Bijak dengan 6 Pertanyaan

Kali ini aku tulis sebuah cerita China klasik yang sangat inspiratif, penuh makna dan banyak  sekali pelajaran yang dapat kita ambil darinya. Jikalau diantara kalian  pernah membaca atau mendengarnya, anggaplah tulisan ini semata-mata hanya untuk menghidupkan kembali memori kita tentang kisah ini. Sementara bagi yang belum pernah membaca atau mendengarnya, simaklah baik-baik! mudah-mudahan kita semua bisa mengambil hikmah darinya.

Pendek kata, pernah hidup seorang guru yang sangat arif. Disela-sela waktu senggangnya, dia selalu menyempatkan diri berbicara dari hati ke hati dengan murid-muridnya. Di bawah pohon rindang, di atas tikar, duduklah mereka membentuk lingkaran. Guru yang arif itu berada ditengahnya. Mereka duduk sama rendah, terlihat betapa kehangatan yang menyelimuti mampu menyempitkan jarak diantara mereka bahkan tak lagi  ada jarak.

Sang Guru membuka percakapan dengan memberikan sebuah pertanyaan kepada murid-muridnya!
“Wahai muridku”, Tanya sang Guru
“tahukah kalian, apa yang paling dekat dengan kita?”
Para murid menjawab bersahut-sahutan
“sahabat”, “kekasih”, “orang tua”, “keluarga”…………
“Jawaban kalian Benar!” kata sang guru
“tetapi ada yang lebih benar, yaitu Nafas!”
“Muridku” Kata sang Guru melanjutkan “jangan pernah sia-siakan nafasmu. Jadikan hidupmu berguna dengan nafas mu itu”

Kemudian sang guru memberikan pertanyaan ke 2,,
“wahai muridku, tahukah kalian apa yang paling jauh dengan kita?”
“Benua xxx”, “Pulau yyy”, “Samudra zzz”, “Planet Pluto”, “matahari”……..
“jawaban kalian benar” Kata Sang Guru. tetapi ada yang lebih benar. yaitu masa lalu!”
“Siapapun, entah orang kaya, orang pintar, raja atau siapa saja, tidak ada yang sanggup pergi ke masa lalu! Maka, buat apa kita terlalu memikirkan sesuatu yang selamanya kita tidak akan bertemu lagi dengannya? Pikirkanlah bagaimana menyambut masa depan dengan sebaik-baiknya, sebab sudah pasti Dia akan mengunjungi kita”

Berlanjut ke Pertanyaan ke 3,,,
“wahai muridku, Apa yang paling besar di dunia ini?”
Mereka menjawab “Gunung”,”Gajah”,,,,,
“ jawaban kalian Benar, tetapi ada yang lebih benar! Yaitu Mimpi”.
“Tanpa bermimpi kita akan jadi kecil. kita tidak akan pernah berjumpa dengan hal-hal besar di dunia ini”

kemudian Pertanyaan ke-4,,,
“wahai muridku, apa yang paling berat di dunia ini”
“Besi”, “baja”, “batu”
“jawaban kalian benar, tetapi ada yang lebih benar”.
“Yang paling berat di dunia ini adalah tidak berkarya dan meniggalkan amanah”

lalu Pertanyaan ke-5,,,
“wahai muridku, apa yang paling tajam di dunia ini”
Mereka serentak menjawab “pedang!!!”
“ jawaban kalian hampir benar”.
“Tetapi ada yang lebih benar, yaitu tekad! Dengan tekad kalian bisa membelah apapun yang menjadi penghalangmu!”

Sampai ke Pertanyaan terakhir (ke-6)
“wahai muridku, apa yang paling ringan di dunia ini?”
“daun”,”kertas”,”plastik”, “Kain”,”angin”.
“jawaban kalian benar! Tetapi sekali lagi ada yang lebih benar, yaitu Senyum!”

Tersenyum merupakan hal paling ringan yang setiap orang bisa melakukannya, maka dari itu tersenyumlah terhadap sesama”


No comments:

Post a Comment