Ulfa Widya Lestari

Ulfa Widya Lestari
Aku suka sekali melihat momen saat matahari mulai terbenam. Senja itu begitu cepat berubah, memberikan pesona yang menghanyutkan, sebentar, lantas meninggalkan bumi dalam kelam. Gelapnya malam akan kulalui dengan penuh rancangan untuk hari esok, hingga matahari terbit datang dan menyapaku dengan sinarnya yang terang. ."

Friday, November 29, 2013

Hidup Bagaikan Ilalang

Tahukah kamu tentang ilalang?
Pernah mengamati lambaian daunnya saat tertiup angin?

"Ya, Ilalang tumbuhan yang paling kuat bertahan
Diterpa angin dan panas kering
Namun tetap memberikan bunga yang indah
Apalagi jika dalam bentuk segerombol di padang ilalang"

"Ketika padang rumput itu hanyalah sebuah hamparan kering
Aku mampir disana, bertahan dibalik dahaga
Tumbuh dan kini hadir dengan setangkai bunga
Bungaku mungkin tak indah
Namun halus, penuh uraian benih kehidupan
Siap terbangkan ribuan bibit Ilalang muda sejauh angin bertiup
Sejatinya aku hanyalah setangkai Ilalang
Menjulang diantara hijau dan gersang yang datang bergantian
Sekedar mengambil sebuah peran, berbagi dalam kehidupan"


Di antara warna warni bunga bermekaran,di situ ada ilalang. Ilalang mungkin tidak memiliki warna yg indah seperti mawar. Ilalang mungkin tidak berkelopak dan tak memiliki tekstur indah yg mengundang mata utk melihat. Tapi rasakan ilalang.! Saat angin membawanya beterbangan.. Nikmati ilalang.. Dari kesederhanaan ilalang, banyak yg bisa kita syukuri..

Dalam hidup terkadang kita terlalu memuja-muja sesuatu yang kita anggap indah dengan pemujaan yang bisa dianggap berlebihan tanpa memperhatikan efek dari semua itu. Bisa saja semua yang kita anggap indah itu adalah keindahan semu belaka. Bisa saja yang kita anggap ada, sesungguhnya tidak ada. Bisa saja yang baik menurut kita, tidak baik menurut orang lain atau bahkan bisa berakibat tidak baik buat kita, orang lain ataupun semua.

Pernahkah memikirkan bahwa beserta mawar yang indah ada duri yang tajam yang bisa melukai? Tidakkah coba sadari di balik sesuatu yang kamu sanjung-sanjung ada efek yang bisa menusuk dirimu.

Coba sadari bahwa melati yang kau kagumi keharumannya telah membuatmu repot karena ia memintamu untuk memanjakanya karena ia membutuhkan perawatan khusus dan rentan akan kematian jika ia diabaikan. Itu menandakan bahwa ia tidak bisa hidup sendiri, jiwa mandirinya tak seharum yang kau tahu bukan?

Mungkin kita bisa belajar dari sebatang ilalang yang terabaikan. Ilalang sang rumput liar yang terkucilkan, yang eksistensinya tak pernah diharapkan orang. Ilalang yang sering kali engkau caci maki dan berkali-kali engkau coba musnahkan. Memang ilalang tidak seindah mawar ataupun sewangi melati tapi di balik semua itu ia memliki semangat hidup yang tinggi, tegar dan mandiri.


Tak tahukah engkau bahwa ilalang mampu hidup di ladang gersang tanpa merepotkanmu karena ia tak butuh bantuanmu untuk merawatnya? Ilalang kering tak akan meradang walau berbulan-bulan hidup dalam kegersangan. Mungkin, engkaupun tak mampu seperti ilalang…………….





No comments:

Post a Comment