Semua berkumpul
jadi satu
Awan kita sudah
menggantung pada sayap matahari
Selebihnya hanya
ada mimpi-mimpi yang teracuhkan
Keberadaan kita
lebih nyata dari para pengendara siang
Kita menikmati
pemandangan hidup dari pelataran surga
Melihat insan yang
tak pernah lelah bercinta melawan arah kiblat
Berusaha keras
menyantap titik-titik bahagia
Yang tersedia
dalam sudut pandang Tuhan yang kita anggap berbeda nama
Menatap lembut
kecupan sore hingga membuat perangah hebat di mata cakrawala
Rindu kita lebih
jalang, hati kita lalu lalang
Ragu kita makin
hilang, hangat kita selalu datang
Senja bersayap,
jingga menguning senyap
Pada hari yang
hampir gelap,aku terus menimang dua hati yang kini sudah genap
No comments:
Post a Comment