Ulfa Widya Lestari

Ulfa Widya Lestari
Aku suka sekali melihat momen saat matahari mulai terbenam. Senja itu begitu cepat berubah, memberikan pesona yang menghanyutkan, sebentar, lantas meninggalkan bumi dalam kelam. Gelapnya malam akan kulalui dengan penuh rancangan untuk hari esok, hingga matahari terbit datang dan menyapaku dengan sinarnya yang terang. ."

Sunday, October 27, 2013

SENJA

"Kamu tau kenapa senja itu hanya sebentar?
karena untuk sesuatu yang berharga, kita harus berusaha mengejarnya. Paham?"

Senja tanggal 15/5/2013,depan pelataran rumah di Jakarta

Matahari sudah akan berkemas dan benda malam mungkin tengah bersiap. Diantara seluruh waktu yang ada, senja adalah favoritku. Tak ada terik, tak juga gelap, malah terkesan indah karena senja memberikan semburat warna jingga yang menyenangkan untuk dilihat. 

Senja selalu enak dipandang, gradasi warna yang diciptakan oleh senja itu jenius. Belum lagi ketika matahari turun, seakan langit tengah mengadakan parade lukisan yang gratis dinikmati. Pernah ada yang bertanya mengapa senja tidak diperpanjang saja, tapi bagiku dengan singkatnya waktu senja inilah yang membuat senja semakin dinanti.

Senja juga menimbulkan efek perasaan nyaman tak terkatakan. Rasanya dapat melihat senja itu adalah bonus dari Tuhan. Terlebih saat hari itu matahari bekerja dengan terlalu bersemangat atau hujan mengguyur tanpa ampun. Karena tak peduli panas atau hujan, sensasi senja selalu tak terduga. Senja selalu cantik dimataku.

Karena saat senja, awan bergumul dan memberikan lukisan langit yang cantik. Ditambah juga dengan angin yang bertiup. Angin senja itu selalu membuat rambutku tertiup, dan aku selalu suka saat rambutku tertiup dan menghasilkan efek berantakan.


# Ini belum selesai, nanti akan kulanjutkan lagi...





No comments:

Post a Comment