Ulfa Widya Lestari

Ulfa Widya Lestari
Aku suka sekali melihat momen saat matahari mulai terbenam. Senja itu begitu cepat berubah, memberikan pesona yang menghanyutkan, sebentar, lantas meninggalkan bumi dalam kelam. Gelapnya malam akan kulalui dengan penuh rancangan untuk hari esok, hingga matahari terbit datang dan menyapaku dengan sinarnya yang terang. ."

Wednesday, October 2, 2013

Untukmu, senyum baruku

Waktu merangkak dengan cepat. Merangkak yang kita kira lambat, ternyata bergerak sekan tanpa jerat. Banyak hal yang berubah semenjak pertemuan awal kita. Aku, kamu, kita, rasanya tak lagi sama. Sebenarnya, sekarang semuanya terasa sempurna. Semuanya jatuh tepat pada tempatnya. Bagaikan air yang terus mengalir mengikuti alur, terus sampai keujung, dan tepat pada saat itu kita bertemu.

Aku tak lagi takut. Tak lagi takut membuka pintu yang sempat aku tutup rapat-rapat. Aku tak lagi merasakan lubang besar tepat di dadaku. Aku merasa utuh. Duniaku yang sempat terlihat kelam, sedikit demi sedikit mempertemukanku pada cahaya terang. Bantalku tak lagi basah dengan tangisan bodoh tentang masa laluku. Semuanya perlahan hilang. Hilang bersama kenangan lama yang seharusnya aku buang jauh-jauh sejak dulu.

Aku tak pandai berbasa-basi mengenai cinta. Bagaimana aku bisa menjelaskan banyak hal yang mungkin tidak kamu mengerti? Seperti apa rasanya tiba-tiba merindukanmu, dan tidak bisa melakukan apa-apa. Tak banyak yang ingin kujelaskan. Saat kesepian menghadangku seperti malam-malam seperti ini, ada sosokmu yang berdiam manis dipikiranku. Setiap detail dirimu terekam olehku, bagaikan film yang tak pernah mau berhenti tayang. Aku terus membiarkan pikiranku berlari bebas. Menghayal tanpa henti tentang dirimu dan berharap penuh bisa memelukmu pada saat ini.

Semua kenangan hari kemarin bergantian melewati otakku. Dan aku baru sadar, ternyata kamu begitu manis, begitu mengagumkan, begitu sulit untuk dilupakan. Aku merindukan kehadiranmu. Seolah sekarang, selalu ada yang kurang, ada yang tak lengkap didalam diriku, ketika menjalani tiap detik tanpamu. Yang kurasakan hanya bayang-bayangmu yang sepertinya tak ingin meninggalkanku juga.

Apa yang terjadi sekarang, telah melebihi dari apa yang aku harapkan. Hadirnya dirimu dihidupku bukan suatu kebetulan, melainkan takdir yang sudah dituliskan. Senyum yang selalu menghiasi wajahmu, seakan tercipta untuk membuatku tersenyum juga. Aroma tubuhmu dan sentuhan kulitmu yang lembut, merasuk sampai kedalam diriku, membuatku lupa akan apa yang aku takutkan dulu.

Kamu disini, selalu disini. Dipikiranku. Dihari-hariku dan dimimpiku. Cinta ini sulit untuk digambarkan dengan kata-kata, tapi aku mengerti cinta itu tulus. Teruslah disini, bersamaku. Aku menginginkanmu, bukan hanya fisikmu, tetapi juga cintamu.


                                                                      Dari seseorang yang ingin terus
                                                                      menjadi alasan dirimu
                                                                           tersenyum saat ini


No comments:

Post a Comment